Inflasi dalam Perekonomian
Kelas / jurusan : 10 SMA / IPS
mata pelajaran : Ekonomi
Standar Kompetensi :
Kemampuan mendiskripsikan penyebab
terjadinya inflasi dan cara mengatasinya
Indikator :
1.
Mampu menjelaskan pengertian
inflasi
2.
mengetahui sebab-sebab
timbulnya inflasi
3.
menjelaskan cara-cara mengatasi
inflasi
4.
mengumpulkan informasi tentang
dampak inflasi terhadap masyarakat
A.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga
barang atau jasa secara terus menerus dan kenaikan tersebut meluas ke seluruh
sektor perekonomian yang lain karena ketidakseimbangan arus uang dan barang
yang tersedia. Biasanya angka inflasi ditunjukkan dengan persentase.
Ciri-ciri inflasi :
1)
harga barang dan jasa naik
secara terus menerus
2)
jumlah yang beredar melebihi
kebutuhan
3)
jumlah barang relatif sedikit
4)
nilai uang (daya beli uang)
turun
Apakah inflasi itu berbahaya? Inflasi dalam
jumlah yang wajar itu bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat, tetapi jika
laju inflasinya tidak terkendali maka akan menimbulkan masalah dalam
perekonomian. Ada
beberapa hal yang menjadi alasan inflasi menimbulkan permasalahan:
- inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, karena harga bahan baku dalam produksi semakin tinggi
- inflasi mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat
- inflasi dapat menyebabkan penurunan output produksi dan cenderung menurunkan peluang terbukanya kesempatan kerja (bisa jadi, ada pemutusan hubungan kerja)
macam-macam Inflasi dan Penyebabnya
1)
Menurut parah atau tidaknya
inflasi :
a)
Inflasi ringan, yaitu inflasi
di bawah 10% per tahun
b)
Inflasi sedang, yaitu antara
10% - 30% per tahun
c)
Inflasi berat, yaitu antara 30%
- 100% per tahun
d)
Inflasi sangat berat
(Hiperinflasi), yaitu di atas 100% per tahun
2)
Menurut penyebabnya :
a) Demand Pull Inflation
Inflasi yang
disebabkan oleh meningkatnya jumlah permintaan akan barang dan jasa. Perhatikan
grafik berikut.
Keterangan:
Grafik di atas
menunjukkan hubungan antara harga barang (P), jumlah yang diminta dan
ditawarkan (Q), dan keseimbangan harga (E). Terjadinya Demand Pull Inflation
ketika permintaan akan barang dan jasa meningkat, maka kurva permintaan total
(D) bergeser dari D1D1 ke D2D2.
Ketika itu para pedagang akan mengambil keuntungan dengan menaikkan harga
barang dari P1 ke P2. Sehingga pada saat itu, terjadi
inflasi dan menimbulkan harga keseimbangan baru dari E1 ke E2.
Contoh kasus:
Mendekati hari
raya Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau supermarket untuk
membeli kue lebaran. Ketika sebelum lebaran harga kue dibanderol Rp 15.000,00.
Karena pedangang mengambil kesempatan itu untuk memperoleh laba yang lebih
tinggi, maka pedagang menaikkan menjadi Rp 25.000,00 dan menambah pasokan
barang yang dijual. Mau tidak mau sang pembeli menyetujuinya meskipun harganya
lebih tinggi Rp 10.000,00. Kejadian seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull Inflation.
b) Cost Push Inflation
Yaitu inflasi
yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi
Keterangan:
Grafik di atas
menunjukkan perilaku produsen ketika menghadapi situasi dimana harga produksi
mengalami peningkatan. Ketika terjadi kenaikan harga produksi maka produsen
akan menaikkan harga dari P1 ke P2 tetapi dia justru akan
menurunkan jumlah barang/jasa yang dihasilkan dari Q1 ke Q2 sehingga
akan menggeser kurva penawaran dari S1S1 menjadi S2.
Hal ini dilakukan agar produsen tidak terus merugi sambil menunggu harga
produksi kembali turun.
Contoh kasus:
Di Magetan ada
banyak perajin dari bahan baku
kulit. Ketika harga kulit naik, maka ongkos produksi sepatu, tas dll juga akan
mengalami kenaikan. Keadaan ini disebut dengan inflasi. Agar perajin tidak
merugi, mereka akan menaikkan harga jual produknya. Perajin juga akan
mengurangi jumlah produk yang dihasilkan, karena takut dengan harga tinggi
konsumen enggan membeli. Jika ini dibiarkan terus terjadi, maka perajin untuk mengurangi
beban produksi, maka mereka akan berpikir untuk mengurangi jumlah karyawannya
dan seterusnya. Kejadian seperti ini disebut dengan Cost Push Inflation.
Cost Push
Inflation terjadi karena 2 hal:
- kenaikan harga (baik faktor produksi maupun harga barang lain) disebut Price Push Inflation
- Permintaan kenaikan upah atau gaji karyawan (Wage Push Inflation)
sehinga menyebabkan harga naik
d) Inflasi karena defisit anggaran belanja, biasanya untuk mengurangi beban subsidi maka
pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga. Contoh: BBM
e) Inflasi campuran, yaitu inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi inflasi dorongan biaya produksi
f) Inflasi impor (imported inflation). Yaitu inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri karena adanya perdagangan antarnegara.
3)
Menurut asal inflasi:
a)
domestic inflation : inflasi
yang berasal dari dalam negeri tanpa adanya pengaruh dari negara lain
b)
imported inflation : inflasi
yang berasa dari luar negeri
c)
inflasi yang berasal dari
defisit anggaran belanja negara
B.
Cara Mengatasi Inflasi
Ada
3 cara untuk mengatasi inflasi suatu negara atau daerah, diantaranya:
a)
kebijakan moneter atau sering
disebut kebijakan uang ketat (fight money
policy)
yaitu
pengendalian inflasi dengan cara mengendalikan (mengurangi) jumlah uang yang
beredar di masyarakat. Ada
5 cara yaitu:
1)
Politik Diskonto (Discount
Policy), yaitu politik bank sentral untuk mempengaruhi jumlah peredaran uang
dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga bank. Ketika inflasi
tinggi maka masyarakat dihimbau untuk menabungkan uangnya di bank agar JUB
menurun dengan cara menaikkan tingkat suku bunga
2)
Politik Pasar Terbuka (Open
Market Operation), yaitu dengan jalan menjual surat-surat berharga (berupa
Sertifikat Bank Indonesia).
3)
Politik kredit selektif, yaitu
dengan cara memperketat atau mempersulit pemberian kredit pada masyarakat
4)
Politik sanering, yaitu dengan
cara penyehatan kembali nilai uang
b)
kebijakan fiskal, yaitu
kebijakan pemerintah untuk mengatur anggarannya. Ada 3 cara, yaitu:
1)
menaikkan tarif pajak
2)
menekan pengeluaran pemerintah
3)
meminjam dana dari masyarakat
c) Kebijakan sektor riil, yaitu
melakukan program-program nyata untuk mengendalikan harga dan produksi secara
langsung, ada 5 cara, yaitu:
1)
menurunkan subsidi pemerintah
2)
menaikkan atau meningkatkan
hasil produksi
3)
mengusahakan peredaran barang
dalam negeri menjadi lebih banyak, bisa dari meningkatkan kapasitas produksi
atau melakukan impor dari luar negeri
4)
adanya kebijakan upah
5)
menetapkan harga maksimal (price roof) untuk barang-barang tertentu
C.
Dampak Inflasi
Inflasi ini
dalam perekonomian dapat menimbulkan dampak positif (keuntungan) dan dampak
negetif (kerugian).
1)
Keuntungan Inflasi
a. Inflasi akan meningkatkan
pendapatan bagi para konglomerat / pengusaha
b.
Inflasi menguntungkan bagi
orang yang memiliki kekayaan dalam bentuk barang berharga seperti emas dll,
karena saat inflasi harga jual barang berharga pasti juga ikut meningkat
c. Buruh yang tergabung dalam
serikat kerja yang kuat, dapat menuntut upah naik bahkan bisa melebihi dari
tingkat inflasi
d. Biaya produksi naik sehingga
harga komoditi ekspor ikut naik
2)
Kerugian Inflasi
- Inflasi merugikan orang yang berpendapatan tetap
- Inflasi merugikan investor
- Inflasi merugikan kreditur (orang yang memberikan pinjaman kepada pihak lain)
- Daya saing perusahaan melunak
- Efisiensi menurun karena tingginya biaya produksi
- Arus impor meningkat sehingga menimbulkan defisit anggaran belanja, neraca perdagangan, dan cadangan devisa
- Inflasi menimbulkan pengangguran
Silakan Anda bergabung dengan blog ini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang materi-materi ajar. Terima kasih. Semoga bermanfaat.
Sangat bermanfaat, tengkyu
BalasHapusThanks...
BalasHapusMakasih sangat membantu
BalasHapus