Konsep-konsep Ekonomi Moneter
Kelas / jurusan : 10 SMA / IPS
mata pelajaran : Ekonomi
tag: ekonomi, ekonomi moneter, permintaan uang, penawaran uang, Irving Fisher, Jumlah Uang Beredar
Kompetensi Dasar:
Kemampuan mendiskripsikan peranan uang
dalam masyarakat
Indikator :
1.
Menjelaskan konsep permintaan
dan penawaran uang
2.
menentukan pengaruh jumlah uang
beredar terhadap tingkat harga
3.
menguraikan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran uang
A.
Permintaan dan Penawaran Uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang
diminta atau ingin dimiliki oleh masyarakat pada waktu dan kondisi tertentu
Penawaran uang adalah jumlah uang yang
ditawarkan atau diserahkan oleh masyarakat pada waktu dan kondisi tertentu
B.
Pengaruh jumlah uang beredar
terhadap tingkat harga
Dalam perekonomian modern, uang tidak hanya
sebagai alat tukar dan sebagai satuan hitung saja (fungsi asli). Tetapi
sekarang uang juga berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi (fungsi
turunan. Masyarakat pada dasarnya suka menggunakan uang melihat kondisi-kondisi
harga barang yang ada di pasaran, dengan tetap mempertimbangkan apakah
penggunaan uang itu menguntungkan atau tidak.
Beberapa teori yang menyatakan bahwa jumlah
uang beredar berpengaruh terhadap tingkat harga:
1.
Teori Kuantitas Harga (Quantity
Theory)
Teori kuantitas menyatakan bahwa nilai uang
tergantung dari jumlah uang yang beredar (JUB) dalam masyarakat. Semakin banyak
JUB maka akan semakin tinggi harga barang. Sebaliknya semakin sedikit JUB, maka
semakin rendah harga barang.
Jumlah uang beredar dirumuskan sebagai
berikut.
M = k P
M :
Money (jumlah yang yang beredar)
k :
konstanta (perbandingan konstan)
P :
Price (harga barang)
2.
Teori Transaksi (Exchange
Equation)
Pelopor teori transaksi adalah Irving
Fisher. Teori transaksi menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang
yang beredar, kecuali uang yang beredar (berpindah tangan) dan jumlah barang
yang diperdagangkan.
Rumus Teori Transaksi adalah :
M.V = P.T
M :
Money (Jumlah uang yang beredar)
V : Velocity of circulation (kecepatan
peredaran uang atau kecepatan perpindahan uang dari satu tangan ke tangan lain)
P : Price (harga barang)
T : Trade / Transaction of goods (jumlah
barang yang diperdagangkan
3.
Teori Persediaan Kas (Teori D.
H. Robertson)
Teori ini sama dengan teori yang
dikemukakan oleh Irving Fisher, hanya saja V (kecepatan perputaran uang)
diganti dengan “k”. notasi “k” menunjukkan lama rata-rata uang itu tersimpan
dalam kas untuk jangka waktu tertentu. Teori ini dikenal dengan nama Cambridge
Equation.
Rumus:
M . 1/k = P . T
4.
Teori Marshall
Dalam teori Marshall memperhatikan hubungan jumlah uang
yang beredar dengan pendapatan nasional.
Rumus :
M = k . PT
M :
jumlah uang yang beredar
k :
koefisien yang mengatur hubungan antara jumlah uang dengan pendapatan nasional
PT : nilai transaksi
(harga x jumlah barang)
5.
Teori Pendapatan
Pada teori pendapatan ini merupakan
penyempurnaan teori Irving Fisher yang dikemukakan oleh J.M. Keynes.
Rumus :
M . Vy = Py . Ty
M :
jumlah uang yang beredar
Vy :
kecepatan peredaran uang
Py :
harga rata-rata barang atau jasa
Ty :
jumlah barang atau jasa
J.M. Keynes berpendapat bahwa uang yang
beredar dapat meningkatkan harga-harga, namun kenaikan harga tidak selalu
sebanding dengan kenaikan jumlah uang yang beredar. Jadi, kenaikan jumlah uang
beredar tidak selalu menimbulkan perubahan terhadap harga-harga. Begitu juga
dengan kenaikan biaya produksi tidak selalu demikian meskipun jumlah uang yang
beredar tidak mengalami perubahan, tetapi apabila biaya produksi bertambah
tinggi akan terjadi kenaikan harga.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Jumlah Uang Beredar
Seperti yang diuraikan dimuka bahwa faktor
jumlah uang beredar dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu faktor permintaan dan
faktor penawaran.
1.
Faktor permintaan
- Faktor harga barang
- Faktor pendapatan masyarakat
- Faktor intensitas kebutuhan
- Faktor selera
- Faktor jumlah penduduk
- Faktor ekspektasi (harapan di masa yang akan datang) harga dan pendapatan
- Faktor harga barang lain (substitusi atau komplementer)
- Faktor promosi (advertising)
- Faktor agama, sosial, budaya, dan kebiasaan masyarakat
2.
Faktor Penawaran
- faktor harga barang
- faktor biaya produksi
- faktor tingkat teknologi
- faktor jumlah produsen
- faktor ekspektasi produsen
- faktor jenis barang atau jasa
dalam rangka stabilitas bidang ekonomi
pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan moneter agar nilai mata uang tidak
jatuh / melemah di dalam perdagangan mata uang. Tindakan tersebut diantaranya:
1.
Pengendalian tingkat suku bunga
(politik diskonto)
2.
penetapan cadangan kas minimum
bank (cash ratio)
3.
jual beli surat-surat berharga
4.
melakukan pengawasan terhadap
kredit masyarakat (kredit selektif)
adapun tujuan pemerintah melakukan tindakan
moneter adalah bertujuan untuk :
1.
menyesuaikan kebutuhan akan
uang
2.
mengendalikan laju inflasi
3.
mengendalikan tingkat bunga
bank yang dapat mempengaruhi JUB
4.
menstabilkan nilai tukar mata
uang
5.
mengendalikan harga kebutuhan
pokok masyarakat
Anda bisa download versi doc disini. Silakan Anda bergabung dengan blog ini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang materi-materi ajar. Terima kasih. Semoga bermanfaat.
0 Comments:
Posting Komentar